Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, dengan jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa, sedangkan wilayah Gerbangkertosusila (Wilayah Metropolitan Surabaya) merupakan metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek.
Kota Surabaya juga merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan
pendidikan di kawasan Indonesia bagian timur. Surabaya terkenal dengan
sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam
perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Kata
Surabaya konon berasal dari cerita mitos pertempuran antara sura (ikan hiu) dan baya (buaya) dan akhirnya menjadi kota Surabaya
Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya)
Tak kalah dengan New York yang memiliki kebanggaan Patung Liberty,
Surabaya punya Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya) sebagai ikon
kebanggaan. Sosok perwira menengah berpangkat kolonel, berpakaian
lengkap menatap ke arah laut mewakili generasi bahari yang akrab di
sanubari masyarakat Surabaya. Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya)
dengan ketinggian 31 meter, berdiri di atas bangunan setinggi 29 meter
itu bukan hanya tetenger TNI AL semata. Patung itu juga berfungsi
sebagai mercusuar pemandu bagi kapal-kapal yang melintas di laut
sekitarnya.
Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya) dibangun sejak 1990 dengan biaya Rp 27 milyar. Patung inipun disebut-sebut tertinggi kedua di dunia setelah Patung Liberty yang berada di mulut pelabuhan New York, dengan ketinggian 85 meter. Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya) sang kolonel itu berangka baja dan berkulit tembaga, dirancang oleh pematung kenamaan asal Bandung, Nyoman Nuarta.
Pendirian monumen diharapkan dapat menambah semaraknya Ujung Surabaya, yang berarti ikut menambah indahnya Surabaya sebagai kota Pahlawan dengan sang kolonel sebagai ikon kebanggaannya. Di pelataran Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya), terdapat sebuah gong besar yang dibuat dan diresmikan bersamaan dengan patung Monjaya. Gong raksasa tersebut berdiameter 5 meter, tebal 6 milimeter, berat 2,2 ton. Gong tersebut biasa disebut Kiai Tentrem.
Miniatur Kapal Dewaruci
KRI Dewaruci adalah kapal latih bagi taruna/kadet Akademi Angkatan Laut, TNI Angkatan Laut. Kapal ini berbasis di Surabaya dan merupakan kapal layar terbesar yang dimiliki TNI Angkatan Laut. Nama kapal ini diambil dari nama dewa dalam kisah pewayangan Jawa, yaitu Dewa Ruci.
Sayang sekali perjalanan saya untuk melihat Kapal Dewaruci terhalang karena kapal sedang dalam perbaikan setelah mengelilingi laut Australia. Sejumlah bagian kapal yang mengalami kerusakan antara lain cocor dan patung Dewaruci yang berada di haluan depan patah dan hilang ke laut. Selain itu, tiang layar bagian depan juga patah di bagian atasnya.
Kerusakan yang dialami KRI Dewaruci terjadi saat berlayar di titik 60 mil laut dari Pantai Shark Bay, Australia, akibat dihantam ombak besar. Kondisi itu memaksa KRI Dewaruci untuk sandar darurat di Dermaga Geraldton, Australia, guna menjalani sedikit perbaikan.
KRI Dewaruci adalah kapal berukuran 58,5 meter dan lebar 9,5 meter dari kelas Barquentine ini dibangun di H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman dan merupakan satu-satunya kapal layar tiang tinggi produk galangan kapal itu pada 1952 yang masih laik layar dari tiga yang pernah diproduksi. Pembuatan kapal ini dimulai pada tahun 1932, namun terhenti karena saat Perang Dunia II galangan kapal pembuatnya rusak parah. Kapal tersebut akhirnya selesai dibuat pada tahun 1952 dan diresmikan pada tahun 1953.
Dewaruci dibuat pada tahun 1952 oleh H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman Barat, pertama diluncurkan pada tanggal 24 Januari 1953, dan pada bulan Juli nya dilayarkan ke Indonesia oleh taruna AL dan kadet ALRI. Setelah itu KRI Dewaruci yang berpangkalan di Surabaya, ditugaskan sebagai kapal latih yang melayari kepulauan Indonesia dan juga ke luar negeri.
Patung Budha Empat Wajah
Beberapa patung Buddha menjadi daya tarik tersendiri bagi traveler. Indonesia punya empat patung Buddha tidur yang terkenal, yaitu di Maha Vihara Mojopahit di Mojokerto, Vihara Dhammadipa Arama di Malang, Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong di Semarang, dan Vihara Buddha Dharma 8 Pho Sat di Bogor.
Rupanya ada satu patung Buddha yang tersohor dan terkenal di Surabaya, Jawa Timur. Bedanya, patung Buddha tersebut memiliki 4 wajah dan 8 tangan. Keren!
Letak patung Buddha ini berada di kawasan Pantai Ria Kenjeran, jaraknya hanya sekitar 9 km dari Kota Surabaya. Patung Buddha ini sangat mudah ditemukan karena bangunannya yang tinggi dan dekat dengan Kelenteng Sanggar Agung.
Patung Buddha ini berwarna emas. Total tingginya sekitar 36 meter dengan digabungkan tinggi sampai puncak kubahnya. Patung Buddha 4 wajah diresmikan pada November 2004 silam.
4 Wajah patung Budhha ini melambangkan sifat kebaikan sang Buddha, yaitu murah hati, pengasih, adil, dan meditasi. 8 Tangannya melambangkan kekuatan Buddha dan memegang benda-benda yang berbeda. Ada yang memegang tasbih, tongkat kebesaran, cakram, cupu berisi air suci, kitab suci, kerang, dan teratai. Satu tangan kanannya pun memegang dada.
Ukuran-ukuran patungnya mengandung angka 9, seperti panjang sisi alasnya dan tinggi patung Buddha. Angka 9 tersebut merupakan angka tunggal tertinggi, sekaligus sebagai lambang kesempurnaan
Patung Bodhisatwa Kwan Im, Surabaya
Kelenteng Sanggar Agung atau Klenteng Hong San Tang adalah sebuah klenteng di Kota Surabaya. Alamatnya berada di Jalan Sukolilo Nomor 100, Pantai Ria Kenjeran, Surabaya. Kuil ini, selain menjadi tempat ibadah bagi pemeluk Tridharma, juga menjadi tempat tujuan wisata bagi para wisatawan. Klenteng ini dibuka pada tahun 1999.
Ciri khas dari klenteng ini adalah sebuah patung Kwan Im setinggi 20 meter yang terletak di tepi laut. Klenteng ini dipersembahkan kepada Nan Hai Guan Shi Yin Pu Sa atau Bodhisatwa Kwan Im Laut Selatan. Patung ini dibangun setelah seorang karyawan Sanggar Agung melihat sesosok wanita berjubah putih berjalan di atas air pada saat ia sedang menutup Klenteng di malam hari. Penampakan tersebut dipercaya sebagai penampakan Kwan Im sendiri. Ikon lain dari Sanggar Agung adalah patung Phra Phrom raksasa berlapis emas.
Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya)
Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya) dibangun sejak 1990 dengan biaya Rp 27 milyar. Patung inipun disebut-sebut tertinggi kedua di dunia setelah Patung Liberty yang berada di mulut pelabuhan New York, dengan ketinggian 85 meter. Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya) sang kolonel itu berangka baja dan berkulit tembaga, dirancang oleh pematung kenamaan asal Bandung, Nyoman Nuarta.
Pendirian monumen diharapkan dapat menambah semaraknya Ujung Surabaya, yang berarti ikut menambah indahnya Surabaya sebagai kota Pahlawan dengan sang kolonel sebagai ikon kebanggaannya. Di pelataran Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya), terdapat sebuah gong besar yang dibuat dan diresmikan bersamaan dengan patung Monjaya. Gong raksasa tersebut berdiameter 5 meter, tebal 6 milimeter, berat 2,2 ton. Gong tersebut biasa disebut Kiai Tentrem.
Miniatur Kapal Dewaruci
KRI Dewaruci adalah kapal latih bagi taruna/kadet Akademi Angkatan Laut, TNI Angkatan Laut. Kapal ini berbasis di Surabaya dan merupakan kapal layar terbesar yang dimiliki TNI Angkatan Laut. Nama kapal ini diambil dari nama dewa dalam kisah pewayangan Jawa, yaitu Dewa Ruci.
Sayang sekali perjalanan saya untuk melihat Kapal Dewaruci terhalang karena kapal sedang dalam perbaikan setelah mengelilingi laut Australia. Sejumlah bagian kapal yang mengalami kerusakan antara lain cocor dan patung Dewaruci yang berada di haluan depan patah dan hilang ke laut. Selain itu, tiang layar bagian depan juga patah di bagian atasnya.
Kerusakan yang dialami KRI Dewaruci terjadi saat berlayar di titik 60 mil laut dari Pantai Shark Bay, Australia, akibat dihantam ombak besar. Kondisi itu memaksa KRI Dewaruci untuk sandar darurat di Dermaga Geraldton, Australia, guna menjalani sedikit perbaikan.
KRI Dewaruci adalah kapal berukuran 58,5 meter dan lebar 9,5 meter dari kelas Barquentine ini dibangun di H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman dan merupakan satu-satunya kapal layar tiang tinggi produk galangan kapal itu pada 1952 yang masih laik layar dari tiga yang pernah diproduksi. Pembuatan kapal ini dimulai pada tahun 1932, namun terhenti karena saat Perang Dunia II galangan kapal pembuatnya rusak parah. Kapal tersebut akhirnya selesai dibuat pada tahun 1952 dan diresmikan pada tahun 1953.
Dewaruci dibuat pada tahun 1952 oleh H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman Barat, pertama diluncurkan pada tanggal 24 Januari 1953, dan pada bulan Juli nya dilayarkan ke Indonesia oleh taruna AL dan kadet ALRI. Setelah itu KRI Dewaruci yang berpangkalan di Surabaya, ditugaskan sebagai kapal latih yang melayari kepulauan Indonesia dan juga ke luar negeri.
Patung Budha Empat Wajah
Beberapa patung Buddha menjadi daya tarik tersendiri bagi traveler. Indonesia punya empat patung Buddha tidur yang terkenal, yaitu di Maha Vihara Mojopahit di Mojokerto, Vihara Dhammadipa Arama di Malang, Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong di Semarang, dan Vihara Buddha Dharma 8 Pho Sat di Bogor.
Rupanya ada satu patung Buddha yang tersohor dan terkenal di Surabaya, Jawa Timur. Bedanya, patung Buddha tersebut memiliki 4 wajah dan 8 tangan. Keren!
Letak patung Buddha ini berada di kawasan Pantai Ria Kenjeran, jaraknya hanya sekitar 9 km dari Kota Surabaya. Patung Buddha ini sangat mudah ditemukan karena bangunannya yang tinggi dan dekat dengan Kelenteng Sanggar Agung.
Patung Buddha ini berwarna emas. Total tingginya sekitar 36 meter dengan digabungkan tinggi sampai puncak kubahnya. Patung Buddha 4 wajah diresmikan pada November 2004 silam.
4 Wajah patung Budhha ini melambangkan sifat kebaikan sang Buddha, yaitu murah hati, pengasih, adil, dan meditasi. 8 Tangannya melambangkan kekuatan Buddha dan memegang benda-benda yang berbeda. Ada yang memegang tasbih, tongkat kebesaran, cakram, cupu berisi air suci, kitab suci, kerang, dan teratai. Satu tangan kanannya pun memegang dada.
Ukuran-ukuran patungnya mengandung angka 9, seperti panjang sisi alasnya dan tinggi patung Buddha. Angka 9 tersebut merupakan angka tunggal tertinggi, sekaligus sebagai lambang kesempurnaan
Patung Bodhisatwa Kwan Im, Surabaya
Kelenteng Sanggar Agung atau Klenteng Hong San Tang adalah sebuah klenteng di Kota Surabaya. Alamatnya berada di Jalan Sukolilo Nomor 100, Pantai Ria Kenjeran, Surabaya. Kuil ini, selain menjadi tempat ibadah bagi pemeluk Tridharma, juga menjadi tempat tujuan wisata bagi para wisatawan. Klenteng ini dibuka pada tahun 1999.
Ciri khas dari klenteng ini adalah sebuah patung Kwan Im setinggi 20 meter yang terletak di tepi laut. Klenteng ini dipersembahkan kepada Nan Hai Guan Shi Yin Pu Sa atau Bodhisatwa Kwan Im Laut Selatan. Patung ini dibangun setelah seorang karyawan Sanggar Agung melihat sesosok wanita berjubah putih berjalan di atas air pada saat ia sedang menutup Klenteng di malam hari. Penampakan tersebut dipercaya sebagai penampakan Kwan Im sendiri. Ikon lain dari Sanggar Agung adalah patung Phra Phrom raksasa berlapis emas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar